Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu ancaman kesehatan serius di Indonesia, termasuk di Kota Singkawang. Setiap musim hujan atau perubahan cuaca ekstrem, kasus DBD cenderung meningkat karena nyamuk Aedes aegypti—penyebar virus dengue—semakin mudah berkembang biak.

pafi Kota Singkawang (persatuan ahli farmasi indonesia) mengingatkan masyarakat agar tidak lengah terhadap risiko DBD, terutama saat tren kasus mulai menunjukkan peningkatan. Salah satu cara paling efektif yang terus digaungkan oleh pafi adalah menerapkan 3M Plus. Meski istilah ini sudah sering didengar, sayangnya masih banyak yang belum benar-benar memahami atau melakukannya secara konsisten.

Melalui artikel ini, pafi mengajak Anda untuk memahami lebih dalam mengenai 3M Plus dan bagaimana langkah sederhana ini bisa memberikan perlindungan maksimal dari ancaman DBD.

Apa Itu DBD dan Mengapa Harus Diwaspadai?

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala awalnya meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala hebat, mual, hingga munculnya bintik merah di kulit.

DBD bisa berkembang cepat menjadi kondisi berbahaya, terutama jika terlambat ditangani. pafi menekankan bahwa tidak ada obat khusus untuk DBD, sehingga pencegahan menjadi satu-satunya cara paling efektif melawan penyakit ini.

Kenali 3M Plus: Cara Efektif Melawan DBD

Istilah 3M bukan sekadar slogan. Ini adalah langkah praktis dan terbukti ampuh untuk mengendalikan populasi nyamuk penyebab DBD. pafi Kota Singkawang terus mendorong masyarakat agar rutin menerapkan langkah-langkah berikut ini:

1. Menguras

Langkah pertama adalah menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, toren, vas bunga, atau tempat minum hewan. Lakukan minimal seminggu sekali agar jentik nyamuk tidak sempat berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Menurut pafi, banyak kasus DBD terjadi karena kebiasaan menampung air yang tidak dibersihkan secara rutin. Air yang terlihat bersih pun bisa menjadi sarang jentik.

2. Menutup

Langkah kedua adalah menutup rapat semua tempat penampungan air. Ini mencegah nyamuk masuk dan bertelur di dalamnya. Jangan biarkan wadah air dibiarkan terbuka tanpa alasan.

pafi menyarankan penggunaan penutup berbahan plastik atau kain kasa halus yang bisa menghalangi nyamuk tanpa menghambat aliran udara.

3. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas

Barang-barang seperti botol kosong, ban bekas, kaleng, atau wadah plastik bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk jika terisi air. Oleh karena itu, penting untuk mengelola sampah dengan benar. Daur ulang atau buang pada tempatnya agar tidak menimbulkan genangan air.

Plus: Langkah Tambahan untuk Perlindungan Maksimal

Selain tiga langkah utama tadi, ada juga tindakan tambahan yang bisa Anda lakukan agar perlindungan terhadap DBD lebih maksimal. Inilah yang dimaksud dengan “Plus” dalam 3M Plus:

  • Menggunakan obat nyamuk atau lotion anti-nyamuk. Gunakan saat berada di tempat yang rawan gigitan nyamuk, terutama pagi dan sore hari saat nyamuk Aedes aegypti paling aktif.

  • Memasang kelambu atau kasa nyamuk di ventilasi. Ini sangat efektif untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.

  • Menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender, serai wangi, atau kemangi.

  • Memelihara ikan pemakan jentik di kolam. Ikan seperti cupang atau guppy dapat membantu mengurangi populasi jentik nyamuk.

  • Gotong royong membersihkan lingkungan. Ini bagian penting yang selalu ditekankan oleh pafi. Membersihkan saluran air, halaman rumah, dan area publik adalah upaya kolektif yang jauh lebih efektif daripada tindakan individu.

Peran pafi dalam Edukasi Pencegahan DBD

Sebagai bagian dari persatuan ahli farmasi indonesia, pafi Kota Singkawang aktif dalam menyebarkan edukasi tentang pencegahan penyakit, termasuk DBD. Apoteker yang tergabung dalam pafi juga siap memberikan informasi seputar cara penggunaan obat nyamuk, pengelolaan lingkungan sehat, hingga edukasi tentang gejala DBD yang perlu diwaspadai.

pafi juga bekerja sama dengan fasilitas kesehatan, sekolah, dan komunitas untuk menyelenggarakan kampanye hidup bersih serta pemberdayaan masyarakat melalui edukasi farmasi.

Tanda-Tanda Bahaya DBD yang Harus Diwaspadai

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami demam tinggi selama lebih dari dua hari disertai gejala seperti:

  • Nyeri hebat pada otot dan sendi

  • Mual, muntah, atau diare

  • Bintik-bintik merah pada kulit

  • Mimisan atau gusi berdarah

  • Tubuh terasa sangat lemas

Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan. pafi menyarankan untuk tidak menunda karena keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal.

DBD bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. Setiap tahun, ribuan orang di Indonesia terinfeksi dan tak sedikit yang harus dirawat secara intensif karena kondisi yang memburuk. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi kunci utama.

pafi Kota Singkawang kembali mengingatkan: lakukan 3M Plus secara rutin, libatkan keluarga, tetangga, dan komunitas sekitar. Pencegahan tidak memerlukan biaya besar, hanya komitmen dan kesadaran bersama.

Mari bergandengan tangan bersama pafi, wujudkan lingkungan bebas DBD dan lebih sehat untuk semua!